Minggu, 26 Desember 2010

KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK

Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.
Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.
Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.
Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
[1]. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.
Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.
[2]. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
[3]. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.
[4]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.
[5]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang Masih Kecil.
Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.
[6]. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
[7]. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah mindzalik
[8]. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.
[9]. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja.
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.
[10]. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.
Demikianlah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo’a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia. Wallahu a’lam bishshawab.

30 kiat mendidik anak


Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka 
selayaknya dia mendapatkan perhatian sesrius dan pengawasan yang 
cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap 
menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-
hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga 
orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, 
jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan 
keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa 
karenanya. 

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan 
tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik 
dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. 
Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai 
berikut:

1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca 
basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak 
mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). 
Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang 
makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya 
mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam 
mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan 
jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus 
pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan 
kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu 
banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini 
untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut 
saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal 
makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu 
cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia 
melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan 
warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu 
hanya untuk kaumwanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya 
mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya 
hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-
hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa 
bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka 
bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang 
jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia 
memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras 
kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang 
salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan 
memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku-
buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, 
hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia 
juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah 
orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa 
mencintai dan menela-dani mereka. 

Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, 
Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar 
tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang 
banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat 
kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya 
sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan 
jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-
syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan 
kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan 
segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-
kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan 
disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang 
dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi 
di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan 
kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci 
dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, 
sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh 
lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi 
dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali 
pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan 
perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak 
bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan 
dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan 
rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari 
jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan 
dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan 
dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk 
karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam 
kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena 
terlalu lama tidur dan kurang gerak.

16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, 
sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan 
bahwa itu tidak baik.

17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu 
pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah 
(atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa 
menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak 
(berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, 
pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia 
ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu 
mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan 
rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, 
melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari 
keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan 
menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap 
tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu 
adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat 
umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama 
muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan 
menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan 
memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. 
Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah 
Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau 
dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau 
dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti 
melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-
orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam 
kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan 
mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk 
melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, 
membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus 
diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan 
bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan 
berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-
perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, 
pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. 
Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa 
mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

31. Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa 
tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah 
ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di 
antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi 
pendidikan anak perempuan.

Wallahu a’lam.

 ditulis oleh = Abdul Aziz.

Membuat Scroll pada Arsip Blog

From : www.blogernas.co.cc


Pernahkah anda melihat sebuah situs yang arsip blognya berjejer sangat panjang ke bawah? Itu adalah pengaturan standar dari blogspot. Di samping memakan ruang sidebar hal itu tentu sedikit mengganggu tampilan blog. Kondisi tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan cara membuat scroll, yaitu semacam tombol yang bisa ditarik-tarik ke atas dan ke bawah untuk melihat seluruh arsip blog secara bergantian. Ukuran kotak scroll tersebut bisa diatur sesuai keinginan kita, sehingga tampilannya tidak banyak memakan ruang sidebar. Cara membuatnya adalah:


1. Masuklah ke halaman Dasbor blog anda lalu klik Rancangan.

Membuat Scroll pada 
Arsip Blog
2. Kemudian klik pada Edit HTML.

Membuat Scroll pada 
Arsip Blog

3. Untuk berjaga-jaga jika terjadi kesalahan backuplah terlebih dahulu template anda, dengan cara klik Download Template Lengkap.


4. Jika sudah centanglah kombo Expand Template Widget.


5. Kemudian carilah kode: <div id='ArchiveList'>


6. Agar lebih mudah mencarinya tekan (Ctrl + F) pada keyboard lalu tekan Enter. Maka akan muncul kotak Find. Ketiklah kode yang akan dicari pada kotak tersebut lalu tekan Enter, maka secara otomatis akan muncul kode yang dicari dalam keadaan terseleksi dengan warna hijau.


7. Kemudian perhatikan beberapa baris kode di bawahnya. Lengkapnya akan terlihat seperti di bawah ini.

<div style='overflow:auto; width:ancho; height:100px;'>
<div id='ArchiveList'>
<div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
<b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'>
<b:include data='data' name='interval'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
<b:include data='data' name='flat'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
<b:include data='data' name='menu'/>
</b:if>
</div>
</div></div>
<b:include name='quickedit'/>

8. Kode yang berwarna biru adalah kode yang harus ditambahkan untuk membuat scrollnya. Letakkanlah kode tersebut seperti posisi di atas. Khusus yang berwarna merah (100) adalah angka untuk tinggi kotak scrollnya. Anda bisa ganti sesuai dengan ukuran yang paling pas untuk blog anda. Setelah itu klik SIMPAN TEMPLATE dan tunggu hingga proses berlangsung.


9. Sekarang hasilnya sudah bisa anda lihat dengan mengklik Lihat Blog.


10. Sebagai contoh hasilnya akan tampak seperti ini.

Sabtu, 25 Desember 2010

Daftar 25 Situs Social Bookmark Lokal

From : achiles-punyablog.blogspot.com
Bagi para penggelut Monetize Blog, trafik adalah salah satu fokus perhatian yang harus terus ditingkatkan. Kita selalu berusaha agar pengunjung blog semakin hari semakin meningkat. Dan salah satu cara meningkatkan visitor blog adalah dengan memanfaatkan keberadaan daftar situs social bookmark. Dan bagi teman2 yang terfokus untuk menjaring pengunjung dari google.co.id, maka social bookmark lokal sebaiknya menjadi pilihan utama. Pemilihan social bookmark lokal dalam meningkatkan pengunjung sangat tepat karena sesuai dengan target yang sedang dituju.

Kalau sebelumnya kita hanya mengenal beberapa situs social bookmark saja seperti Lintas Berita, Infogue dan Kombes, maka kali ini akan ada 25 daftar situs social bookmark lokal lainnya yang bisa anda gunakan. Diharapkan lewat ini, blog akan bisa semakin dikenal oleh mesin pencari dan ujung2nya pengunjung mampu anda raih. Daftar 25 situs social bookmark lokal ini sepertinya masih cuman sebagian kecil dari banyaknya kemunculan situs baru yang menawarkan layanan yang serupa. Silahkan anda pilih 25 situs ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda masing2. Beberapa nama telah menjadi referensi bagi pengguna internet di Indonesia dalam mendapatkan informasi terbaru tentang Indonesia

Ok, berikut adalah daftar 25 social bookmark lokal Indonesia yang mungkin akan berguna bagi teman2 sekalian
  1. lintasberita
  2. infogue
  3. astaga
  4. definisi
  5. tentang
  6. antarblog
  7. kafeinfoyehiapress
  8. memburu
  9. indofeed
  10. bookmarking.kombes
  11. bookmarkindo
  12. indokami
  13. kilasan
  14. kliksite
  15. liputankhusus
  16. dagdigdug
  17. disuka
  18. primaironline
  19. indeksberita
  20. beritahusaya
  21. indobookmark
  22. nowbookmark
  23. gdbug
  24. bookmarking.bloggerceria