Senin, 17 Januari 2011

Membaca Karakter Seseorang Dari Bentuk Wajah

Banyak usaha yang dilakukan orang untuk memahami karakter calon kekasihnya, calon mitra bisnisnya, atau calon karyawannya. Salah satu upaya itu adalah melalui pembacaan karakter wajah. Melihat wajah merupakan cara yang paling aman dan cepat, karena wajah merupakan anggota tubuh yang biasanya pertama kali dipandang.

Lagi pula untuk melihat wajah seseorang, kita tidak perlu meminta izin dari yang bersangkutan. Berbeda misalnya jika kita ingin mengorek sifat dan karakter seseorang lewat garis tangan (palmistri) atau tulisan tangan (grafologi), kita harus berhubungan langsung dengan yang bersangkutan.

Karena berfungsi untuk mengamati "bagian luar dan dalam" seseorang, maka melihat wajah sering kali dianggap sebagai ramalan. Ramalan melalui wajah sebenarnya telah dilakukan orang sejak ribuan tahun lampau. Ada dugaan, ramalan wajah mula pertama muncul di Tiongkok dan India, kemudian dikembangkan dan dipopulerkan di dunia Barat.

Filsafat Praktis

Di dunia Barat, karakter wajah dipelajari lewat ilmu fisiognomi. Ilmu ini dianggap warisan kuno yang luar biasa ampuhnya. Banyak pakar Yunani purba mempelajari fisiognomi untuk menafsirkan berbagai sifat dan karakter melalui berbagai bentuk wajah, warna rambut, anggota badan, dan suara. Karya Aristoteles dan Hippocrates dianggap sebagai bagian dari filsafat praktis paling kuno yang secara sistematis membicarakan fisiognomi itu.

Pada masa klasik, studi fisiognomi lebih bersifat deskriptif. Perkembangan di abad pertengahan kemudian menunjukkan bahwa fisiognomi lebih mengembangkan sisi prediksi dan astrologi, bahkan sering kali masuk ke dalam sisi magis dan mitos. Saat itu, penulis-penulis bangsa Arab banyak memberikan kontribusi pada literatur fisiognomi Barat.

Pada abad ke-18 dan ke-19, fisiognomi digunakan oleh beberapa praktisi sebagai metode untuk mendeteksi kecenderungan kejahatan. Kemudian berkembang frenologi (phrenology), yaitu ilmu yang mempelajari bentuk kepala sebagai indikasi dari mental dan sifat seseorang. Franz-Joseph Gall berdasarkan analisanya secara empiris murni menyimpulkan adanya bentuk-bentuk batok kepala yang dikategorikan sebagai batok kepala "penjahat".

Demikian pula dengan Lambroso. Dia menduga ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan ukuran batok kepala. Tahun 1920-an, Edward Vincent Jones, seorang jaksa, bahkan mempelajari fisiognomi untuk mencari indikator karakter penjahat lewat bentuk wajah.

Pada 1960-an, psikolog AS, Paul Ekman, menemukan bahwa wajah adalah instrumen yang sangat efisien untuk komunikasi. Dia pun beranggapan bahwa semestinya ada rumus-rumus yang mengatur cara menafsirkan wajah. "Ada pelajaran-pelajaran fundamental yang bisa dipelajari melalui wajah seseorang," katanya (Seni Membaca Wajah, Roos Woodrow dkk, 2006).
/
Di zaman kerajaan Romawi, membaca wajah merupakan profesi terhormat.

Namun, di Inggris masa Ratu Elizabeth I, ilmu fisiognomi begitu dimusuhi, sampai-sampai Sang Ratu memberi titah, "Siapa saja yang menguasai ilmu fisiognomi atau 'imajinasi fantastik', harus ditelanjangi separuh dada dan dicambuk sampai tubuhnya babak belur," (Membaca Karakter Lewat Wajah, Lailan Young, 1997).

Senyum yang Sopan

Umumnya literatur-literatur fisiognomi yang beredar, didasarkan pada metode analisa karakter Barat yang mempertimbangkan masalah ciri-ciri fisik dan tingkah laku. Di India, pengetahuan fisiognomi seluruhnya bersumber pada kitab-kitab kuno, seperti Purana dan Samudrik Shastra.

Banyak ciri fisik wajah seseorang, termasuk bagian tubuh lain, digambarkan lewat syair-syair klasik masa Hindu, seperti dalam kitab kuno Ramayana. Sinta, misalnya, dikatakan wanita yang sempurna karena memiliki rambut yang bagus, lembut, hitam, dan seragam. Ini didukung alis mata yang tidak bertemu, gigi yang berjarak rata, serta tulang pelipis dan mata yang simetris dan berbentuk bagus. Ditambah kulit yang bercahaya dan senyum yang sopan, jadilah apa yang dimiliki Sinta itu menjadi pedoman fisiognomi India sampai sekarang.

Sedangkan suami Sinta, Rama, digambarkan memiliki wajah yang menyenangkan, leher berbentuk seperti siput, tulang lehernya sangat terbenam dalam daging dan tidak terlihat. Sementara sudut matanya mempunyai corak kemerah-merahan, suaranya dalam dan berbunyi seperti genderang. Dikatakan pula, roman muka Rama gagah berani, kulitnya halus, serta bagian da- ri tubuhnya simetris dan mempunyai tanda-tanda yang ba- ik (Menguak Rahasia Tubuh, Ashok Girish Mukherjee, 2006).

Meskipun setiap ciri-ciri fisiognomi yang beragam itu penting, tapi wajah dipandang yang paling utama dari semuanya. Wajah merupakan bagian dari anggota tubuh yang paling mudah diamati karena terlihat langsung dari luar.

Membaca Wajah

Di Tiongkok, seni membaca wajah sudah dikenal sejak zaman Confucius atau Konghucu. Namun, saat itu membaca wajah bukan untuk kepentingan ramalan, tetapi digunakan oleh para tabib sebagai alat bantu mendiagnosis suatu penyakit.

Praktik pembacaan wajah muncul pertama kali pada abad ke-6 SM. Dibandingkan metode Barat dan India, seni pembacaan wajah cara Tiongkok sangat rumit. Seorang pembaca wajah terlebih dulu harus mengklasifikasikan bentuk-bentuk wajah secara individual dengan menilai warna, ukuran, serta kecacatan tertentu pada areal wajah. Pada dasarnya, wajah dibagi menjadi 130 area. Setiap area merupakan situasi umur dan kehidupan tertentu. Dengan mengamati lima elemen siklus produktif dan destruktif (kayu, api, tanah, logam, air) dan teori yin-yang, maka seorang pembaca wajah yang terampil mampu memprediksi kejadian tertentu, mendiagnosa penyakit, atau memahami kepribadian seseorang.

Selain itu, wajah mencakup Dua Belas Istana, yakni daerah-daerah berbeda di seluruh wajah; Tiga Belas Posisi memanjang dalam satu garis dari dahi ke dagu; Dua Belas Cabang Bumi yang membentuk sebuah lingkaran di sekeliling wajah; dan Tiga Daerah Wajah berikut Lima Gunung dan Empat Sungai (Seni Membaca Wajah dan Garis Tangan, Man-Ho Kwok, 2002).

Dalam ajaran Feng Shu Tubuh, wajah dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian pertama (dahi ke alis), mewakili langit; bagian kedua (alis ke ujung hidung) mewakili manusia (orang itu sendiri), dan bagian ketiga (ujung hidung ke dagu) mewakili bumi. Keadaan yang ideal adalah langit, manusia, dan bumi berada dalam keselarasan sempurna (Body Feng Shui, Chao-Hsiu Chen, 2003).

Pada dasarnya, pakar yang telah berpengalaman mampu menganalisa wajah seseorang dengan cepat dan akurat. Lewat wajah, kita dapat mengetahui kesombongan, keramahan, nasib, hasrat seksual, kejujuran, ambisi, kreativitas, kesehatan, ketekunan, kekejaman, dan lain-lain watak dari seorang manusia. Nah, jangan heran kalau ada orang yang menatap wajah Anda berlama-lama dengan serius. Mungkin dia sedang menganalisa sifat dan karakter Anda.

Bentuk wajah ternyata juga dapat mengungkap banyak tentang kepribadian anda. Menurut ahli baca wajah, bentuk dan posisi mata, hidung, dagu, telinga serta segala sesuatu yang lain berbicara banyak tentang kepribadian anda. Setiap informasi dari wajah anda mempunyai arti.

Cobalah amati wajah sehingga anda akan menemukan interpretasinya dan anda akan mengetahui arti wajah secara detail. Termasuk bentuk dan tinggi alis, sudut dan kehalusan telinga, panjang mulut, lebar dari ibir serta hal lainnya untuk menentukan cara berpikir dan kepribadian seseorang.

Fisik wajah anda mencerminkan siapa diri anda sebenarnya yang ada di dalam. Itu sebabnya membaca wajah merupakan alat yang sangat efektif dan akurat dalam mengamati orang. Saat anda tumbuh maka akan terjadi perubahan dalam diri anda, wajah anda berubah pada bagian luar. Itu berarti wajah anda punya banyak makna daripada yang anda duga.

Bentuk wajah bukan hanya dapat mengungkap kepribadian dan masa depan anda tapi juga apakah anda serasi dengan pasangan anda.

Berikut karakter dan sifat yang dapat diungkap dari wajah anda;

1. ALIS

- Dapat menunjukkan pola pikir anda.
- Bila anda memiliki alis dengan pangkal tebal lalu menepis di ujung menunjukkan anda sangat berbakat dalam memulai proyek-proyek baru.
- Alis yang dimulai dengan pangkal tipis dan berakhir dengan ujung lebih tebal menunjukkan orang yang berbakat mengikuti detail.
- Jika alis anda tebal berarti menunjukkan kekuatan intelektual
- Bila anda memiliki alis tipis tipis menunjukkan intensitas mental.
- Bentuk alis yang lurus menunjukkan bahwa anda adalah orang yang baik, estetis tapi jika jaraknya terlalu dekat ke mata.
- Bila alis anda terlalu tebal berarti anda adalah orang yang mudah marah dan tidak sabar.
- Alis yang agak menunjuk ke telinga memberi arti bahwa anda adalah orang yang senang sikap ramah.

2. TELINGA

- Menunjukkan bagaimana anda merancang realita dan bagaimana anda bereaksi secara tidak sadar terhadap hal-hal di sekitar anda.
- Bila telinga anda panjang maka menunjukkan bahwa anda memiliki kemampuan mendengarkan yang luar biasa.
- Jika telinga anda ukurannya sedang maka menunjukkan keluwesan dalam mendengarkan.
- Tetapi jika telinga anda pendek maka menunjukkan kecenderungan bukan hanya mengumpulkan informasi tapi juga memperhatikannya secara serius.
- Bentuk telinga anda yang menyudut ke dalam biasanya berarti anda mudah menyesuaikan diri.
- Sedangkan telinga yang menyudut ke luar menunjukkan bahwa anda ragu mengikuti aturan masyarakat.
- Untuk telinga anda yang letaknya lebih tinggi dibandingkan alis maka menunjukkan bahwa anda orang yang ingin berprestasi tinggi.

3. HIDUNG

- Menunjukkan bagaimana anda mengelola uang dan apa yang membuat anda beda sebagai pekerja.
- Hidung pendek menunjukkan bakat kerja keras.
- Hidung panjang menunjukkan ketrampilan perencanaan dan strategi yang istimewa.
- Hidung lurus menunjukkan sistematis.
- Hidung melengkung mengungkapkan kreativitas.
- Hidung berjendul menunjukkan pekerjaan anda maju mundur.
- Hidung besar menunjukkan kemampuan mencari uang.
- Jika lubang hidung lebih tertutup daripada terbuka, orang ini berkemungkinan lebih besar mempertahankan kekayaannya.

4. MULUT

- Untuk ekspresi diri .
- Bentuk bibir penuh, pintar membuat percakapan jadi terbuka lebar dan bisa mengungkapkan sesuatu yang memalukan.
- Bibir yang tipis menunjukkan bahwa anda lebih pintar dalam menyimpan rahasia pribadi.
- Bibir yang pendek dapat menunjukkan bahwa anda lebih menyukai percakapan satu arah.
- Anda memiliki bibir yang panjang maka menunjukkan bahwa kemampuan bicara dengan banyak orang.
- Bila anda memiliki bibir penuh dan cuping telinga besar dapat menunjukkan bahwa anda adalah orang yang sangat sensual.
- Bibir atas yang tipis menunjukkan orang yang kurang afeksi sedangkan bibir bawah lebih penuh menunjukkan menerima tantangan.

5. DAGU DAN RAHANG

-Secara bersama-sama atau terpisah bisa mengungkapkan etika, kemampuan membuat keputusan serta cara mengatasi konflik. Rahang yang lebar dapat menunjukkan bahwa anda cenderung lebih fisik daripada mental. Begitu juga sebaliknya jika rahang anda sempit. Sedangkan dahi tinggi menunjukkan pemikir sedangkan dahi bulat menunjukkan idealistis.

Hati-hati, ada baiknya anda berhati-hati dengan orang yang memiliki bibir atas yang menonjol keluar ke atas bibir bawah terutama jika bibir atasnya tipis. Karena orang seperti ini kemungkinan mempunyai sifat mencari mangsa.
Anda juga harus waspada dengan orang yang memiliki wajah berhidup luar biasa lancip dan menurun, bibir hampir tidak terlihat, mata kecil dan tulang pipi tinggi dengan sedikit daging. Karena orang yang memiliki bentuk wajah ini memiliki sifat yang kejam.

Membaca Pikiran Melalui Gerakan Mata.

Dapat membaca mata orang lain adalah sebuah kemampuan yang sangat berguna. Anda dapat mengetahui apabila seseorang sedang berbohong, seberapa tertarik dengan pembicaraan Anda dan pikiran yang sedanng ada di benak seseorang.
Tatapan mata :
- Tatapan mata konsisten
Pertanda seseorang tertarik dengan pembicaraan
- Memperpanjang kontak mata
Berarti seseorang sedang mengitimidasi anda atau sedang tidak mempercayai anda
- Tatapan mata singkat
Berarti tidak tertarik dengan pembicaraan
- Mengacuhkan kontak mata
Berarti sangat tidak tertarik dengan pembicaraan
Arah Pandangan Mata :
Mata melihat ke atas
Mata melihat ke atas adalah sebuah bahasa yang sering kali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda)
Mata melihat ke atas kanan
Seseorang yang sedang anda lihat sedang memandng ke atas kanan (atas kiri dari sudut pandang orang pertama) sebenarnya sedanga mengingat sebuah gambar. Mintalah seseorang untuk menggambarkan seseorang, maka ia akan kelihat ke kanan atas.
Mata melihat ke atas kiri
Saat anda melihat seseorang sedang melihat ke atas kiri (atas kanan dari sudut pandang orang pertama) maka mereka sebenarnya sedang berimajinasi membangun sebuah gambar di benak mereka. Mintalah seseorang untuk membayangkan sesuatu, mereka akan melihat ke atas kiri.
Mata melihat ke kanan
Saat seseorang melihat ke kanan (kiri untuk sudut pandang orang pertama) mereka sedang memanggil suara dari memori mereka. Mintalah seseorang untuk mengingat sebuah lagu, maka mereka akan melihat ke kanan.
Mata melihat ke kiri
Orang membangun suara saat mereka melihat ke kiri (kanan untuk sudut pandang orang pertama). Saat seseorang membayangkan suara baru yang belum dikenal atau menggabungkan sebuah melodi matanya akan bergerak ke kiri. Mintalah seseorang untuk membayangkan suara klakson mobil di dalam air, mata mereka akan memandang ke kiri.
Mata melihat ke bawah kanan
Seseorang yang melihat ke bawah kanan sedang memiliki percakapan internal di dalam benaknya. Mereka sedang berbicara dengan diri mereka sendiri. tanyakan bagaimana hasil pembicaraan terakhir mereka, dan mereka akan melihat ke bawah kanan.
Mata melihat ke bawah kiri
Jika seseorang melihat ke bawah kiri, mereka sedang membayangkan bagaimana perasaannya terhadap suatu hal. Tanyakan seseorang apa yang dirasakannya pada saat ulang tahunnya, maka mereka akan melihat ke bawah kiri sebelum menggambarkannya kepada anda.
/
Mata melihat ke bawah
Seseorang yang memandang ke bawah sedang menunjukkan bahwa mereka sedang bersikap patuh dan tidak nyaman. Orang biasanya akan melihat ke bawah saat mereka malu atau tidak menginginkan sebuah pembicaraan.
Pengeculian bagi beberapa orang “kidal” dan pada beberapa orang tersebut kiri dan kanan menjadi terbalik.

Membaca gerak tubuh

TANDA-TANDA GERAKAN TUBUH YANG POSITIF
1.  MEMIRINGKAN KEPALA
    memiringkan kepala terkadang saat tertarik pada apa yang kita lihat atau dengar, lanjutkan terus presentasi, tapi bila kepala turun  kedada atau lurus kedepan anda harus memancing untuk berpartisipasi mengubah posisinya.
2.  MELETAKKAN TANGAN DI PIPI
    ini menunjukkan evaluasi positif tentang presentasi anda. dalam hal ini tangan dipipi tidak menyangga kepala. biasanya tangan menyentuh dahi, tapi bila mulai terlihat menyangga kepala berarti mulai berkurang minatnya.
3.  MENGGIGIT GAGANG KACA MATA
    tergantung juga yang dia pegang.. bisa ballpaint atu bahkan bibir dia sendiri. hal ini menunjukkan bahwa dia sedang melakukan evaluasi atau penilaian.. biasa terjadi ketika akan mencapai suatu keputusan, kadang juga ini dilakukan untuk menunda keputusan karena dengan menyibukkan menggigit sesuatu orang tersebut tidak merasa berkewajiban langsung memberi tanggapan.
4.  MENCONDONGKAN TUBUH KEDEPAN
    ini berarti mulai tertarik, tapi jangan salah sangka seperti sikap tangan dilutut seperti start lari.. karena kemungkinan orang tersebut bersiap walk out.
5.   MEMBENTUK JARI TANGAN SEPERTI PYRAMID
    gerakan ini diinterprestasikan secara terpisah. maknanya adalah orang tersebut menunjukkan sikap percaya diri dan positif. hanya saja ia percaya dengan anda atau dengan kemampuan pengetahuan yang mereka miliki.
6.   MEMASUKKAN TANGAN
    biasa dilakukan dalam kantong saku celana.. ini menunjukkan percaya diri yang tinggi.. tapi jangan sekali dilakukan didepan pendengar anda, karena akan di artikan sebagai sikap arogan dan sombong.
7.   MELETAKKAN KEDUA TANGAN DI BELAKANG KEPALA
    biasa dilakukan kaum pria, biasa diartikan mereka puas dan sudah tahu kemana tujuan anda bicara.

TANDA-TANDA GERAKAN TUBUH YANG NEGATIF
1.  EVALUASI YANG MENGKRITIK
    dilakukan pendengar yang cenderung selalu ingin mengkritik pembicaraan. telunjuk diletakkan dipipi kearah atas, ibu jari menyangga dagu dan jari tengah disamping mulut
2.  SEOLAH MENARIK BULU TANGAN
    berati ketidaksetujuan dalam hal tersebut tidak lagi memandang pembicara ia sibuk dengan pandangan ke tangannya.
3.  MENARIK LEHER BAJU
    sebenarnya ia sedang marah, kecewa atau merasa tertipu.. dia merasa seakan kelenjar lehernya mengelembung sehingga membuatnya terasa tidak leluasa bernafas.
4.   MEMEGANG LEHER ATAU MENEPUK LEHER BELAKANG
    sama dengan diatas... he..he... (nomor 3)
5.   KEDIPAN MATA YANG LAMBAT
     sering digunakan orang yang merasa dirinya lebih baik, lebih bijaksana, lebih kaya atau lebih pandai dari anda. biasanya diikuti dengan menaikkan telapak kaki agar terlihat labih tinggi sampai kadang menutup mata karena memandang rendah anda.
6.   KAKI DIATAS KURSI
    biasanya ia terlalu santai, masa bodoh dan bentuk penguasaan wilayahnya.
7.   MEMBALIKKAN KURSI
    terkadang ni berarti dominasi wilayah dan kekuasaan... jangan sekali terlalu beradu argumen dengan orang yang bersikap seperti ini karena berakibat ribut.. minta saja dia untuk segera membalik kursinya dengan segera.
8.   MENGGOSOK TANGAN DENGAN LAMBAT
     cepat atau lambat menggosok tangan biasa diibaratkan emosi (bisa baik dan buruk) gosokan cepat karena dia tertarik dan ingin semua orang melihat dan perduli. gosokan lambat digunakan karena ada celah mengharapkan keuntungan secara pribadi.
 
Hal tersebut diatas disadur dari "QUESTION ARE THE ANSWER" / "PERTANYAAN MERUPAKAN JAWABAN" karyaALLAN PEASE (pengarang BODY LANGGUAGE dalam 33 bahasa)

Minggu, 26 Desember 2010

KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK

Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.
Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.
Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.
Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
[1]. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.
Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.
[2]. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
[3]. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.
[4]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.
[5]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang Masih Kecil.
Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.
[6]. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
[7]. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah mindzalik
[8]. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.
[9]. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja.
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.
[10]. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.
Demikianlah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo’a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia. Wallahu a’lam bishshawab.

30 kiat mendidik anak


Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka 
selayaknya dia mendapatkan perhatian sesrius dan pengawasan yang 
cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap 
menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-
hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga 
orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, 
jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan 
keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa 
karenanya. 

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan 
tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik 
dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. 
Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai 
berikut:

1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca 
basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak 
mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). 
Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang 
makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya 
mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam 
mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan 
jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus 
pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan 
kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu 
banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini 
untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut 
saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal 
makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu 
cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia 
melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan 
warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu 
hanya untuk kaumwanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya 
mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya 
hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-
hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa 
bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka 
bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang 
jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia 
memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras 
kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang 
salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan 
memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku-
buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, 
hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia 
juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah 
orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa 
mencintai dan menela-dani mereka. 

Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, 
Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar 
tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang 
banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat 
kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya 
sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan 
jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-
syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan 
kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan 
segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-
kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan 
disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang 
dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi 
di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan 
kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci 
dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, 
sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh 
lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi 
dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali 
pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan 
perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak 
bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan 
dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan 
rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari 
jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan 
dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan 
dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk 
karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam 
kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena 
terlalu lama tidur dan kurang gerak.

16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, 
sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan 
bahwa itu tidak baik.

17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu 
pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah 
(atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa 
menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak 
(berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, 
pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia 
ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu 
mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan 
rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, 
melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari 
keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan 
menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap 
tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu 
adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat 
umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama 
muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan 
menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan 
memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. 
Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah 
Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau 
dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau 
dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti 
melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-
orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam 
kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan 
mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk 
melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, 
membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus 
diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan 
bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan 
berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-
perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, 
pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. 
Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa 
mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

31. Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa 
tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah 
ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di 
antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi 
pendidikan anak perempuan.

Wallahu a’lam.

 ditulis oleh = Abdul Aziz.