Selasa, 18 Mei 2010

PENYAKIT KULIT BAYI


Categories: Kesehatan bayi
kulit_bayi_lembut
1.    Definisi
Penyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering terjadi dan bersifat relatif ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi dan anak.


2.    Epidemiologi
Penyakit kulit terdapat di seluruh dunia dan dapat menyerang baik laki-laki dan perempuan. Pada beberapa penyakit kulit seperti staphylococcal scalded skin syndrome, laki-laki lebih banyak terserang daripada wanita.


3.    Penyebab
Penyebab penyakit kulit, yaitu bakteri (kuman gram positif staphyllococcus, streptococcus β hemolyticus grup A), virus (Varicella Zoster Virus (VZV)), jamur (dematormikosis, kandidosis) dan infestasi oleh parasit.

Selain itu gangguan hormonal, gangguan pigmentasi, kelainan yang didasari alergi-imunologi dan tumor kulit, serta kelainan sistemik yang disertai gejala kulit dapat menyebabkan terjadinya penyakit kulit tersebut. Penyebabnya bisa juga karena higiene kulit bayi kurang terawat.

4.    Patofisiologi
Higiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh. Pada penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan pada penyakit kulit akibat infestasi parasit seperti sarcoptes scabiei yang hidup dirambut dan bertelur disana.

Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kelainan kulit yang timbul akibat dari garukan gatal akibat sensitisasai terhadap sekret dan ekskret sarcoptes kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dll. Gerukan dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.

Tahap-tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak



Umur 0-3 bulan
* Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
* Menggerakkan kepala dari kanan/kiri ke tengah
* Melihat dan menatap wajah Anda
* Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
* Suka tertawa keras
* Bereaksi terkejut terhadap suara keras
* Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
* Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak



Umur 3-6 bulan
* Berbalik dari telungkup ke telentang
* Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
* Mempertahankan kepala tetap tegak dan stabil
* Menggenggam pencil
* Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
* Memegang tangannya sendiri
* Berusaha memperluas pandangan
* Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
* Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
* Tersenyum ketika melihat gambar/mainan yang menarik saat bermain sendiri

Umur 6-9 bulan
* Duduk (sikap tripoid-sendiri)
* Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
* Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
* Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya
* Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan
* Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
* Bersuara tanpa arti, misalnya mamama, bababa, papapa.
* Mencari benda/mainan yang dijatuhkan
* Bermain tepuk tangan/ciluk ba
* Bergembira dengan melempar benda
* Makan kue sendiri

Umur 9-12 bulan
* Mengangkat badannya ke posisi berdiri
* Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
* Dapat berjalan dengan dituntun
* Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan/gambar yang diinginkan
* Menggenggam erat pensil
* Memasukkan benda ke mulut
* Mengulang menirukan bunyi yang didengar
* Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
* Mengeksprolasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
* Berekasi terhadap suara perlahan/bisikan
* Senang diajak bermain "ciluk ba"
* Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal

Umur 12-18 bulan
* Berdiri sendiri tanpa berpegangan
* Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
* Berjalan mundur 5 langkah
* Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama"
(tergantung mengajarinya, kalau diajari memanggilnya "ayah" ya akan panggil "ayah" catatan)
* Menumpuk 2 kubus
* Memasukkan kubus di kotak
* Menunjuk apa yang didinginkan tanpa merengek/menangis, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.
* Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing

Umur 18-24 bulan
* Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
* Berjalan tanpa terhuyung-huyung
* Bertepuk tangan/melambai-lambai
* Menumpuk 4 buah kubus
* Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
* Menggelindingkan bola ke arah sasaran
* Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
* Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
* Memegang cangkir sendiri, belajar makan minum sendiri

Umur 24-36 bulan
* Jalan naik tangga sendiri
* Dapat bermain dan menendang bola kecil
* Mencoret-coret pensil pada kertas
* Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
* Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
* Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
* Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta
* Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
* Melepas pakaiannya sendiri

Umur 36-48 bulan
* Berdiri 1 kaki 2 detik
* Melompat kedua kaki diangkat
* Mengayuh sepeda roda tiga
* Menggambar garis lurus
* Menumpuk 8 buah kubus
* Mengenal 2-4 warna
* Menyebut nama, umur, tempat
* Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
* Mendengarkan cerita
* Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
* Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
* Mengenakan sepatu sendiri
* Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Umur 48-60 bulan
* Berdiri 1 kaki 6 detik
* Melompat-lompat 1 kaki
* Menari
* Menggambar tanda silang
* Menggambar lingkaran
* Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
* Mengancing baju atau pakaian boneka
* Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
* Senang menyebut kata-kata baru
* Senang bertanya tentang sesuatu
* Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
* Bicaranya mudah dimengerti
* Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
* Menyebut angka, menghitung jari
* Menyebut nama-nama hari
* Berpakaian sendiri tanpa dibantu
* Menggosok gigi tanpa dibantu
* Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

Umur 60-72 bulan
* Berjalan lurus
* Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
* Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
* Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar
* Menggambar segi empat
* Mengerti arti lawan kata
* Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
* Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
* Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
* Mengenal warna-warni
* Mengungkapkan simpati
* Mengikuti aturan permainan
* Berpakaian sendiri tanpa dibantu

Namun perlu diketahui bahwa tiap anak itu berbeda-beda pertumbuhannya. Ada anak yang berjalan duluan, tapi bicara belum jelas. Ada juga yang bicara duluan, berjalannya belakangan. Ada anak yang umur 2 tahun tapi susah bicara, jalan sudah lancar atau malah sudah berlari-lari, tapi tiap kali ditanya cuma diam saja.

Rata-rata anak sekarang umur 1 tahun sudah dapat berjalan, bahkan Faisall umur 11 bulan sudah berjalan. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak-anak. Nikmatilah jadi ibu atau orang tua, melihat perkembangannya setiap hari, bercengkerama dengan si buah hati, ada kedekatan batin yang di dapat si buah hati, orang tua juga bahagia melihat tumbuh kembang balitanya yang begitu cepat, sehat, lincah dan menggemaskan.Saat-saat ini adalah saat yang tak akan terulang kembali.

Semoga bermanfaat!

MENDIDIK ANAK TAAT SYARIAH


Oleh: Ummu Azkiya
Menjadi orangtua pada zaman globalisasi saat ini tidak mudah.  Apalagi jika orangtua mengharapkan anaknya tidak sekadar menjadi anak yang pintar, tetapi juga taat dan salih. Menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah tidaklah cukup.  Mendidik sendiri dan membatasi pergaulan di rumah juga tidak mungkin. Membiarkan mereka lepas bergaul di lingkungannya cukup berisiko.  Lalu, bagaimana cara menjadi orangtua yang bijak dan arif untuk menjadikan anak-anaknya taat pada syariah?
Asah Akal Anak untuk Berpikir yang Benar
Hampir setiap orangtua mengeluhkan betapa saat ini sangat sulit mendidik anak.  Bukan saja sikap anak-anak zaman sekarang yang lebih berani dan agak ‘sulit diatur’, tetapi juga tantangan arus globalisasi budaya, informasi, dan teknologi yang turut memiliki andil besar dalam mewarnai sikap dan perilaku anak.
“Anak-anak sekarang beda dengan anak-anak dulu.  Anak dulu kan takut dan segan sama orangtua dan guru.  Sekarang, anak berani membantah dan susah diatur.  Ada saja alasan mereka!”
Begitu rata-rata komentar para orangtua terhadap anaknya.  Yang paling sederhana, misalnya, menyuruh anak shalat.  Sudah jamak para ibu ngomel-ngomel, bahkan sambil membentak, atau mengancam sang anak agar mematikan TV dan segera shalat.  Di satu sisi banyak juga ibu-ibu yang enggan mematikan telenovela/sinetron kesayangannya dan menunda shalat. Fenomena ini jelas membingungkan anak.
Pandai dan beraninya anak-anak sekarang dalam berargumen untuk menolak perintah atau nasihat, oleh sebagian orangtua atau guru, mungkin dianggap sebagai sikap bandel atau susah diatur. Padahal bisa jadi hal itu karena kecerdasan atau keingintahuannya yang besar membuat dia menjawab atau bertanya; tidak melulu mereka menurut dan diam (karena takut) seperti anak-anak zaman dulu.
Dalam persoalan ini, orangtua haruslah memperhatikan dua hal yaitu: Pertama, memberikan informasi yang benar, yaitu yang bersumber dari ajaran Islam.  Informasi yang diberikan meliputi semua hal yang menyangkut rukun iman, rukun Islam dan hukum-hukum syariah.  Tentu cara memberikannya bertahap dan sesuai dengan kemampuan nalar anak.  Yang penting adalah merangsang anak untuk mempergunakan akalnya untuk berpikir dengan benar. Pada tahap ini orangtua dituntut untuk sabar dan penuh kasih sayang. Sebab, tidak sekali diajarkan, anak langsung mengerti dan menurut seperti keinginan kita. Dalam hal shalat, misalnya, tidak bisa anak didoktrin dengan ancaman, “Pokoknya kalau kamu nggak shalat dosa. Mama nggak akan belikan hadiah kalau kamu malas shalat!”
Ajak dulu anak mengetahui informasi yang bisa merangsang anak untuk menalar mengapa dia harus shalat.  Lalu, terus-menerus anak diajak shalat berjamaah di rumah, juga di masjid, agar anak mengetahui bahwa banyak orang Muslim yang lainnya juga melakukan shalat.
Kedua, jadilah Anda teladan pertama bagi anak. Ini untuk menjaga kepercayaan anak agar tidak ganti mengomeli Anda—karena Anda hanya pintar mengomel tetapi tidak pintar memberikan contoh.
Terbiasa memahami persoalan dengan berpatokan pada informasi yang benar adalah cara untuk mengasah ketajaman mereka menggunakan akalnya. Kelak, ketika anak sudah sempurna akalnya, kita berharap, mereka mempunyai prinsip yang tegas dan benar; bukan menjadi anak yang gampang terpengaruh oleh tren pergaulan atau takut dikatakan menjadi anak yang tidak ‘gaul’.

Tanamkan Akidah dan Syariah Sejak Dini
Menanamkan akidah yang kokoh adalah tugas utama orangtua.  Orangtualah yang akan sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya sendi-sendi agama dalam diri anak. Rasulullah saw. bersabda:

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu dan bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR al-Bukhari).
Tujuan penanaman akidah pada anak adalah agar si anak mengenal betul siapa Allah.  Sejak si bayi dalam kandungan, seorang ibu bisa memulainya dengan sering bersenandung mengagungkan asma Allah.  Begitu sudah lahir, orangtua mempunyai kesempatan untuk membiasakan si bayi mendengarkan ayat-ayat al-Quran.  Pada usia dini anak harus diajak untuk belajar menalar bahwa dirinya, orangtuanya, seluruh keluarganya, manusia, dunia, dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah. Itu sebabnya mengapa manusia harus beribadah dan taat kepada Allah.
Lebih jauh, anak dikenalkan dengan  asma dan sifat-sifat Allah. Dengan begitu, anak mengetahui betapa Allah Mahabesar, Mahaperkasa, Mahakaya, Mahakasih, Maha Melihat, Maha Mendengar, dan seterusnya.  Jika anak bisa memahaminya dengan baik, insya Allah, akan tumbuh sebuah kesadaran pada anak untuk senantiasa mengagungkan Allah dan bergantung hanya kepada Allah.  Lebih dari itu, kita berharap, dengan itu akan tumbuh benih kecintaan anak kepada Allah; cinta yang akan mendorongnya gemar melakukan amal yang dicintai Allah.
Penanaman akidah pada anak harus disertai dengan pengenalan hukum-hukum syariah secara bertahap.  Proses pembelajarannya bisa dimulai dengan memotivasi anak untuk senang melakukan hal-hal yang dicintai oleh Allah, misalnya, dengan mengajak shalat, berdoa, atau membaca al-Quran bersama.
Yang tidak kalah penting adalah menanamkan akhlâq al-karîmah seperti berbakti kepada orangtua, santun dan sayang kepada sesama, bersikap jujur, berani karena benar, tidak berbohong, bersabar, tekun bekerja, bersahaja, sederhana, dan sifat-sifat baik lainnya.  Jangan sampai luput untuk mengajarkan itu semua semata-mata untuk meraih ridha Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau pamrih duniawi.

Kerjasama Ayah dan Ibu
Tentu saja, anak akan lebih mudah memahami dan mengamalkan hukum jika dia melihat contoh real pada orangtuanya.  Orangtua adalah guru dan orang terdekat bagi si anak yang harus menjadi panutan.  Karenanya, orangtua dituntut untuk bekerja keras untuk memberikan contoh dalam memelihara ketaatan serta ketekunan dalam beribadah dan beramal salih.  Insya Allah, dengan begitu, anak akan mudah diingatkan secara sukarela.
Keberhasilan mengajari anak dalam sebuah keluarga memerlukan kerjasama yang kompak antara ayah dan ibu. Jika ayah dan ibu masing-masing mempunyai target dan cara yang berbeda dalam mendidik anak, tentu anak akan bingung, bahkan mungkin akan memanfaatkan orangtua menjadi kambing hitam dalam kesalahan yang dilakukannya. Ambil contoh, anak yang mencari-cari alasan agar tidak shalat.  Ayahnya memaksanya agar shalat, sementara ibunya malah membelanya. Dalam kondisi demikian, jangan salahkan anak jika dia mengatakan, “Kata ibu boleh nggak shalat kalau lagi sakit. Sekarang aku kan lagi batuk, nih…”

Peran Lingkungan, Keluarga, dan Masyarakat
Pendidikan yang diberikan oleh orangtua kepada anak belumlah cukup untuk mengantarkan si anak menjadi manusia yang berkepribadian Islam.  Anak juga membutuhkan sosialisasi dengan lingkungan tempat dia beraktivitas, baik di sekolah, sekitar rumah, maupun masyarakat secara luas.
Di sisi inilah, lingkungan dan masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Masyarakat yang menganut nilai-nilai, aturan, dan pemikiran Islam, seperti yang dianut juga oleh sebuah keluarga Muslim, akan mampu mengantarkan si anak menjadi seorang Muslim sejati.
Potret masyarakat sekarang yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan pemikiran materialisme, sekularisme, permisivisme, hedonisme, dan liberalisme merupakan tantangan besar bagi keluarga Muslim.  Hal ini yang menjadikan si anak hidup dalam sebuah lingkungan yang membuatnya berada dalam posisi dilematis.  Di satu sisi dia mendapatkan pengajaran Islam dari keluarga, namun di sisi lain anak bergaul dalam lingkungan yang sarat dengan nilai yang bertentangan dengan Islam.
Tarik-menarik pengaruh lingkungan dan keluarga akan mempengaruhi sosok pribadi anak.  Untuk mengatasi persoalan ini, maka dakwah untuk mengubah sistem masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam mutlak harus di lakukan. Hanya dengan itu akan muncul generasi Islam yang taat syariah. Insya Allah. []

Membacakan Buku Untuk Bayi

Di usia 6 bulan, pada umumnya bayi sudah bisa menikmati gambar-gambar menarik aneka warna. Inilah saat tepat untuk mulai memperkenalkannya pada buku. Menurut Jim Trelease, pengarang buku Read Aloud Handbook, orang tua sudah bisa mulai membacakan bukusejak bayi lahir. Selain memperkuat ikatan ibu-anak, rutin membacakan buku pada bayi, memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah:

* Memperkaya perbendaharaan kata.
* Meningkatkan kemampuan bicara.

* Merangsang memori dan daya imajinasi.
* Mengenalkan konsep angka, huruf, warna dan bentuk dengan cara menyenangkan.
* Memberi informasi mengenai lingkungan sekitar.

Ketika membacakan buku untuk anak Anda, sebaiknya lakukan hal sebagai berikut:

* Peluk bayi Anda sehingga dia merasa aman dan nyaman. 

* Ekspresif saat membacakannya. Tampilkan wajah dan suara riang bila ceritanya bahagia. Tirukan suara hewan yang sesuai dan berbeda-beda untuk masing-masing karakter. Misalnya suara kucing, meeoong... dengan begitu anak akan tahu kalau meoong itu suara kucing. Kadang anak menyebut kucing juga meong, karena dari suara yang didengarnya.

* Anda tak perlu kaku mengikuti teks buku. Anda bisa menambahkan ceritanya atau justru bertanya pada anak. Meski bayi belum bisa menjawab, apa yang Anda lakukan melatih anak untuk berani mengungkapkan pikirannya.

* Jangan hanya duduk dan terus membaca. Cobalah bernyanyi, mengayun-ayun atau aktivitas lain yang dapat menunjukkan bahwa membaca itu tidak membosankan. Ada ekspresi, misalnya dengan gerakan tangan, atau dengan bantuan boneka sehingga cerita yang dibaca menjadi lebih hidup.

* Jangan takut bayi bosan karena Anda membaca cerita yang sama terus-menerus. Bayi justru suka dan belajar banyak dari pengulangan. Tapi untuk anak yang sudah mulai bicara tentu akan merasa bosan. Gantilah buku cerita secara berkala. Anak akan lebih senang apabila buku yang dibaca adalah buku yang dulu dia pilih sendiri ketika membelinya.

* Ajak bayi menyentuh dan memegang buku tersebut. Tapi perlu diperhatikan, jangan sampai buku dirobek dan dimasukkan ke mulut. Pada usia tertentu bayi ada yang melalui tahap ini, pengennya semua benda yang ditemui ingin dimasukkan ke dalam mulut mungilnya.

Pilihlah buku cerita yang sesuai. Kalau Anda membacakan buku cerita untuk pengantar tidur, pilihlah cerita yang ringan, jangan cerita yang menyeramkan yang justru akan membuat anak ketakutan dan sulit tidur.

MAINAN MEMBENTUK KARAKTER ANAK


Asyiknya bermain pada usia anak….
mainan
Kita tentu masih ingat bagaimana kita sangat tertarik pada sesuatu yang baru ketika kita masih kecil. Rasa ingin tahu yang besar pada anak, membuat seorang anak akan terus mencoba dan memahami apa yang ada disekitarnya. Segala hal yang terlihat menarik bagi anak akan membuat rasa penasaran yang besar pada anak, tanpa tahu hal tersebut baik atau tidak bagi mereka. Pengawasan orang tua sangat penting disini untuk membantu anak memahami apa yang mereka temukan.

Bermain juga merupakan salah satu proses pendalaman karater sejak dini pada anak. Saat bermain, anak akan mengenal instrument-intrument (mainan) yang digunakan sehingga membuat anak mengerti fungsi dari instrument tersebut.
Bagaimana memilih mainan pada anak???

Memilih mainan pada anak diperlukan untuk mengarahkan anak pada hal positif. Kita perlu mempertimbangkannya dari beberapa faktor, seperti: jenis kelamin, usia, dan tingkah laku atau bakat anak. Karena itulah orang tua harus selalu mengawasi perkembangan anaknya.



Jenis Kelamin
boneka beruang putih
Anak perempuan cenderung lebih memilih mainan yang bersifat lembut dan penuh kasih sayang untuk dimainkan, seperti boneka, alat-alat masak mainan dari plastik atau hiasan-hiasan kecil yang berwarna warni. Sedangkan anak laki-laki biasanya lebih memilih mainan yang bersifat tangkas, aktif, menantang, dan tentu saja menarik bagi mereka, seperti: robot dengan remote kontrol, pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan lain-lain. 
pistol air
Memilih mainan sesuai dengan jenis kelaminnya juga dapat meperkenalkan karakter mereka sebagai perempuan atau laki-laki. Namun tidak menjadi masalah yang terlalu besar apabila anak laki-laki menyukai boneka atau anak perempuan yang menyukai mobil-mobilan, disinilah orang tua berperan dalam memfungsikan mainan tersebut pada mereka dengan tetap memperlakukan mereka sesuai jenis kelaminnya.


Usia

Seiring bertambahnya usia anak, hal yang mereka temukan akan lebih banyak lagi, mainan yang lamapun mungkin akan ditinggalkan karena melihat mainan baru yang menarik. Dan tentu saja seiring perkembangan anak pula, mainan yang diinginkanpun lebih komplek. Ingatlah bahwa aktifitas anak akan makin bertambah, maka keamanan dan keselamatan anak adalah yang utama.


Tingkah laku atau bakat

Perhatikanlah tingkah laku atau bakat yang terlintas pada anak, karena hal tersebut juga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih mainan yang cocok untuk mereka. Misalnya anak senang atau tenang saat mendengar musik, orang tua bisa memilih mainan berupa intrument musik kecil seperti piano mainan atau gitar kecil, karena mungkin saja anak mempunyai bakat sebagai musisi.

Mendidik anak secara Islami

from : seputarmuslimah.blogspot.com


Membangun keluarga dan mendidik anak secara islami, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:

Menyediakan fasilitas dan membangun keluarga yang

o Ta’aruf : mengenal karakter masing2 anggota keluarga
o Tafahum: saling memahami
o Ta’awun : saling menolong
Menjaga keluarga dari api neraka
Keluarga yang sholeh dan sholehah. Bagaimana membuat program dari awal pernikahan, merencanakan mempunyai anak, mengandung dan melahirkan anak serta membangun keluarga.

Dalam alQuran dijelaskan di Surat Lukman ayat 13-19, mengenai konsep Alquran mengenai mendidik anak secara islami, 7 Ayat Surat Lukman ini tidak mudah untuk menjalankan.
Ayat ini menjelaskan:
- Membangun keiimanan. Yang paling utama adalah Akidah. Pelajaran jangan menyekutukan Allah. Diawali dengan meng Azankan anak pada saat anak lahir. Lafal Allah didengarkan di telinga anak, dan untuk rasa, diawali dengan memberikan sedikit Kurma dan Madu.
- Mensyukuri nikmat Allah. Walaupun diberi sedikit selalu melafalkan “Alhamdulillah”
- Berbuat baik pada orang tua. Introspeksi diri, apakah kita sudah berbakti pada orang tua.
- Menyusui anak hingga 2 tahun
- Mengajari kejujuran
- Mengajari anak sholat, karena sholat adalah tiang agama.
Bagaimana agar anak terbiasa menjalankan sholat:
o Doakan anak (surat Ibrahim 20-21)
o Membiasakan untuk sholat berjamaah, anak yang sudah besar menjadi imam.
o Wudhu dan sholat diajarkan sejak umur 7 tahun.
o Menyempurnakan sholat dengan rawatib. Bukan sekedar sholat saja, tapi diusahakan juga berdzikir bersama, membaca Alquran bersama keluarga.

- Melatih anak untuk sabar dalam menghadapi musibah. Tugas seorang ibu, membantu anak bisa sabar. Contoh kecil; jika anak kehilangan mainan, ajarkan anak untuk bersabar, dan jelaskan.
- Mengajari anak agar tidak sombong.
- Mengajarkan anak kesederhanaan dan melunakkan suara pada saat berbicara pada anak.

Bagaimana Rasulullah mendidik Anak?
1. Anak itu merupakan asset masa depan, maka mendidik anak harus secara benar. Terutama mendidik anak lelaki, karena mereka adalah calon pemimpin. Hadist Ibnu Abbas: “Ajarilah, Mudahkanlah, Gembirakanlah dan Janganlah ditakut-takuti”
2. Memberikan keteladanan atau contoh yang baik kepada anak.
3. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati anak. Misalnya pada saat jalan2 atau pada saat makan malam bersama.
4. Memelihara anak dengan bermusyawarah, jangan memaksa, ajak diskusi.
5. Mendoakan anak
6. Memberikan mainan yang memancing kreatifitas anak.
7. Menolong anak agar berbakti pada orang tua.
8. Tidak banyak mencela/memaki anak. Jangan mengatakan sesuati yang tidak baik pada anak.
9. Banyak berdoa untuk kebaikan anak.
10. Memperhatikan gizi anak, karena berpengaruh penting untuk perkembangan anak.

Dalam surat Al Kahfi ayat 10, terdapat do’a untuk menenangkan hati dan terlepas dari kesulitan.

Tanya Jawab

- Bagaimana melunakkan hati anak?
Berdoa diwaktu yang makbul misalnya; setelah habis sholat fardhu, menjelang buka puasa. Banyak beristighfar, sholawat dan doa orang tua.
Sebut nama anak dalam do’a2 kita.
Jika anak akan menempuh ujian, doakan” Berilah kemudahan, kelulusan dan sempurnakanlah dengan nilai2 yang bagus”

-Hadist Ibnu Abbas yang menjelaskan untuk tidak menakut-nakuti anak, pada kenyataannya, Bagaimana kalo anak sulit sekali diajak sholat seringkali orang tua menakuti dengan ancaman2?
Jika anak sudah baliqh, wajib untuk menjalankan sholat tidak apa2. Tapi akan menjadi baik, jika anak dilatih untuk membiasakan diri melakukan sholat. Dan ibu jangan pernah bosan untuk menasehati anak.


Sharing pengalaman dari perjalanan ruhiyyah oleh bu Nur Adnan dan bu Ayu.


Bu Ayu menceritakan bagaimana nikmatnya ibadah haji . Di hadapan "rumah" Allah itu, bu Ayu merasakan bahwa Allah telah membuktikan akan Maha Halus dan Maha Mengetahuinya Allah. Semua yang terselubung didalam hati, Allah mengetahuinya. Beberapa kali keinginan bu Ayu yang tersimpan dilubuk hati terdalam, Allah jawab dengan nyata. SubhanaLlah. ..

Dari pengalaman yang bu Ayu rasakan, diperlukan modal keikhlasan dan kepasrahan sepenuhnya kepada Allah dalam memenuhi panggilan Allah tsb. Semenjak dari airport keberangkatan, tidak henti2nya bu Ayu dan suami, beristighfar dan memohon ampun kepada Allah.

Bu Nur Adnan juga menambahkan, fisik yang kuat/sehat sangat dibutuhkan. Nasehat beliau, bahwa usahakan kita dapat berangkat haji di usia muda, Insya'Allah, akan lebih memudahkan gerak kita.Bu Ayu mengingatkan, ada beberapa hal, yang tampaknya sepele, tetapi akan kita butuhkan selama di sana, yaitu:
1. Al Qur'an kecil dan buku2 doa, yang sangat bermanfaat untuk mengisi waktu kita pada saat menunggu diantara waktu sholat.
2. Snack bar
3. Permen pedes. Sebab, hampir semua orang terkena batuk, sehingga permen pedes ini, dapat membantu.
4. Tas kecil yang dapat diselempangkan di badan untuk membawa pernak pernik tsb.
5. Perlunya membawa kaos kaki cukup banyak, karena dalam 2 hari, biasanya kaos kaki sudah menghitam.
6. Tas buat menyimpan sepatu. Bu Ayu menyarankan sebaiknya jangan pakai tas plastik kresek, lebih baik, pakai tas dari bahan kain, yang biasa digunakan sebagai pembungkus tas baru. Karena akan lebih pantas kita letakan disamping kita pada saat sholat, daripada pakai tas kresek.
7. Lebih nyaman menggunakan baju2 yang panjang/jubah/ gamis. Malu juga bila kita menggunakan baju+celana panjang.
8. Masker. Walaupun disana banyak dijual, tapi daripada mesti nyari2 dulu, lebih baik bawa dari sini.
9. Kaca mata hitam, untuk menahan panas dan debu.

============
Catatan:
Surat 31; Luqman (12-19)
NASIHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA.
***31:12*** 12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
***31:13*** 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
***31:14*** 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1181]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1181] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
***31:15*** 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
***31:16*** 16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
[1182] Yang dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
***31:17*** 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
***31:18*** 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
***31:19*** 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
[1183] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

GEJALA DAN TINDAKAN PENGOBATAN

from : pakarbayi.com





Gejala-gejala Klinis
Adapun manifestasi klinisnya yaitu :


  1. Lepuh
  2. Gelembung yang berisi cairan
  3. Kemerahan  pada kulit
  4. Luka lecet
  5. Bintil padat atau bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya.
  6. Rasa nyeri sendi
  7. Mengigil
  8. Sakit kepala
  9. Muntah
  10. Demam
  11. Kelesuan
  12. Gatal
  13. Rasa terbakar
Pemeriksaan Fisik
  1. Pada inspeksi terlihat kemerahan pada kulit, gelembung berisi air, luka lecet, lepuh dan bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya.
  2. Pada palpasi ditemukan beberapa penderita suhu tubuhnya meningkat, terasa nyeri saat di tekan pada daerah yang terkena infeksi dan teraba infiltrat di sub kutan.
Pemeriksaan Diagnostik
  1. Pemeriksaan darah tepi.
  2. Dermatografisme putih. Penggoresan pada kulit normal akan menimbulkan tiga respon, yakni berturut-turut akan terlihat garis merah ditempat penggoresan selama 15 detik, warna merah disekitarnya selama beberapa detik, dan edema timbul setelah beberapa menit. Penggoresan pada pasien yang atopik akan bereaksi berlainan. Garis merah tidak disusul warna kemerahan, tetapi kepucatan selama 2 detik sampai 5 menit, sedangkan edema tidak timbul.
  3. Percobaan histamin. Jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi, eritema akan berkurang dibandingkan orang lain sebagai kontrol. Kalau obat tersebut disuntikkan parentral, tampak eritema yang bertambah pada kulit yang normal.
  4. Kultur dan tes resistensi dilakukan pada kasus-kasus kronis dan sukar sembuh. Hasil tes resistensi hanya bersifat menyokong, in vito tidak selalu sesuai dengan in vitro.
  5. Pemeriksaan langsung. Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan pewarna gram, terlihat gambar gram positif, sel ragi, blastospora atau hifa semu.
  6. Biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE.
Penatalaksanaan
Pada penatalaksaan umum faktor higiene bayi dan lingkungan harus diperhatikan.
  1. Menghindari faktor pencetus/ predisposisi
  2. Diberikan kompres terbuka.
  3. Sistemik
  4. Penisilin G prokain dan semisintetiknya
    • Penisilin G prokain 1,2 juta unit per hari i.m. dosis anak 10.000 unit/kgBB/hari.
    • Ampisilin 4 x 500 mg, 1 jam sebelum makan. Dosis anak 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
    • Amoksisilin 4 x 500 mg, dapat diberikan setelah makan. Dosis anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
    • Golongan β-laktam, contohnya oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, flukoksasilin. Dosis kloksasilin 3 x 250 mg per hari sebelum makan. Dosis flukloksasilin untuk anak-anak adalah 6,25-12,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
  5. Linkomisin dan klindamisin. Dosis linkomisin 3 x 500 mg sehari. Klindamisin 4 x 150 mg sehari per oral karena diabsorpsi lebih baik. Dosis linkomisin untuk anak-anak adalah 30-60mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis, sedangkan klindamisin 8-16 mg/kgBB/hari atau sampai 20 mg/kgBB/hari pada infeksi berat, dibagi dalam 3-4 dosis
  6. Eritromisin 4 x 500 mg sehari per oral. Efektivitasnya kurang dibandingkan linkomisin/klindamisin. Eritromisin cepat menyebabkan resistensi dan sering menimbulkan gangguan pada traktus gastrointestinal, antara lain sering memberikan rasa tidak enak di lambung. Dosis anak 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
  7. Sefalosforin misalnya sefadroksil 2 x 500 mg sehari per oral. Dosis untuk anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.
  8. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus.
  9. Antihistamin sebagai kompetitif histamin. Dapat digunakan golongan sedasi (klasik) maupun nonsedasi (AH baru).
Topikal
  1. Bentuk salep atau krim kombinasi basitrasin dan neomisin, kortikosteroid.
  2. Solusio mupirosin 5 %
  3. Garam fusidat 2 %
  4. Pada lesi yang eksudatif atau penuh krusta perlu diberikan kompres terbuka, contohnya larutan permanganas kalikulus 1/5000, larutan rivanol 1 % dan yodium povidon 7,5 % yang dilarutkan 10 kali. Yang terakhir ini lebih efektif, hanya pada sebagian kecil mengalami sensitisasi karena yodium. Rivanol mempunyai kekurangan karena mengiritasi kulit.
  5. Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.Nistatin berupa krim, salep dan emulsi.Amfoterisin B
  6. Grup azol antara lain :
    • Mikanazol 2% berupa krim atau bedak.
    • Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim.
    • Tiokonazol, bufanazol, isikonazol.
    • Siklopirokzolamin 1 % larutan, krim.
    • Antimikotik lain yang berspektrum luas.
  7. Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efektif. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan iritasi.Emulsi benzil-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering menimbulkan iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.
  8. Krotamiton 10% dalam krim atau losio mempunyai efek sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut dan uretra. Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dibersihkan selama 24 jam pemakaian terakhir.
  9. Krim permetin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasi S. Scabiei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia.
Pencegahan
Cara mencegah penyakit kulit ini yaitu cukup dengan menjaga higiene kulit misalnya memandikan secara teratur, yaitu dua kali sehari, rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut seperti bahan katun yang gampang menyerap keringat, mencegah kontak dengan penderita serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.
Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar.