Tampilkan postingan dengan label Bayi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bayi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Juni 2010

Gangguan Tidur Pada Bayi


from : www.ibu-anak.com

Jangan sepelekan kebutuhan tidur anak. Karena, saat tidur pertumbuhan otak balita (bayi di bawah lima tahun) mencapai puncaknya. Otak juga mengonsolidasi segala memori dan pengetahuan baru.oleh sebab itu bayi dan anak juga dapat mengalami gangguan tidur. Dan Masalah tidur pada anak-anak lebih mudah untuk dicegah daripada diobati. Tapi bila hal tersebut sudah terjadi pada anak anda, jangan kuatir, penanganan masalah ini adalah dengan kesabaran dan ketekunan.

Merujuk satu penelitian pada 2004-2005 di lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam) mengungkapkan, sebanyak 72,2 persen orangtua menganggap masalah tidur pada balita bukan masalah atau hanya merupakan masalah kecil.
Penelitian yang sama juga mengungkapkan, ada sekitar 44 persen balita yang mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari dan kurang tidur. “Bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur kembali,” tutur
Faktor Penyebab
Faktor pertama terkait dengan masalah fisik seperti rasa lapar dan haus serta adanya gangguan pada gigi, telinga, kulit, saluran cerna, saluran napas, saluran kemih, otot atau tulangnya.
“Makanan dan minuman juga berpengaruh. Bayi lebih gampang tidur dalam keadaan kenyang. Dan jenis makanan atau minuman tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat asma juga mempengaruhi tidur balita,” ujarnya.
Faktor lainnya adalah masalah psikis, yang terkait dengan tahapan perkembangan anak, pola asuh, temperamen, aktifitas dan faktor lingkungan. “Ada kebiasaan tidur di Indonesia yang tidur satu ranjang anak dengan orangtuanya. Sebaiknya pisahkan bayi sejak kecil ketika mau tidur, sehingga ketika orangtuanya “bergeser” sedikit saja anak langsung rewel,” katanya.
Cara mengatasiasa
Untuk mendapat tidur berkualitas,  balita harus dapat melewati dua tahapan tidur, yaitu “tidur dalam” atau istilahnya fase tidur nonrapid eye movement (non-REM) dan “tidur aktif” atau yang biasa disebut tidur REM.
Pada tahapan “tidur dalam” aktivitas otak regular masih terus berjalan. Fase ini berperan penting dalam perbaikan sel-sel tubuh dan produksi hormon pertumbuhan yang maksimal sekitar 75 persen. Sedangkan fase tidur aktif ditandai dengan adanya gerakan bola mata yang sangat cepat, detak jantung dan pernapasan yang terus meningkat dan tidak stabil dengan sering kali disertai mimpi.
“Pada tahapan ini metabolisme otak berada pada tingkat paling tinggi sehingga berpengaruh pada restorasi atau pemulihan emosi dan kognitif bayi dan batita,” ucapnya.
Tahapan tidur REM dan non-REM terjadi bergantian dan membentuk suatu siklus tidur. Proporsi tidur REM pada awal bayi baru lahir adalah sebanyak 50 persen dan akan terus berkurang seiring dengan pertambahan usia bayi. Pada akhirnya hanya akan menjadi 20 persen saja dari keseluruhan siklus tidur. Pada anak lebih besar didominasi dengan fase tidur non-REM.
Ia menyebut ciri-ciri balita cukup tidur, yaitu, ia akan dapat jatuh tertidur dengan mudah di malam hari, terbangun dengan mudah dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai dengan perkembangannya.
“Tidur pagi dan siang berkaitan erat dengan lamanya atensi dan cepatnya proses pembelajaran. Pada anak usia 3 tahun, anak yang tidur siang akan memiliki kemampuan lebih adaptif atau mudah menyesuaikan diri. Hal itu penting untuk proses keberhasilan di sekolah,” katanya.
Jika anak yang kurang tidur pada malam hari, lanjut Rini, akan mengantuk pada siang hari. Hal itu akan mengganggu proses kreatifitasnya selama terbangun. Untuk menanggulangi masalah tidur, orangtua perlu memperhatikan kondisi fisik balitanya. Kalau ada masalah atasi segera. Penting juga untuk kurangi aktifitas fisik pada sore-malam agar anak tak sering kaget saat tidur di malam hari.
Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan kondisi psikis anak dengan memperbaiki pola asuh, kualitas sentuhan, dan kenali temperamennya serta faktor lingkungan harus mendukung. Karena tidur merupakan perilaku yang dipelajari yang dapat dibentuk melalui rutinitas dan kebiasaan tidur yang baik.
“Paling ideal kebiasaan tidur nyenyak itu dimulai sejak anak berusia 3-6 bulan. Jika lebih dari 6 bulan bayi juga masih belum menemukan pola tidur yang teratur, maka ini perlu diwaspadai. Karena hal itu bisa berarti adanya gangguan tidur yang dialaminya,” kata Rini menegaskan.
Dampak masalah kurang tidur pada balita, untuk fisik adalah gangguan pertumbuhan badannya karena pengeluaran hormon selama tidur menjadi “kacau”, kerentanan fungsi imun atau daya tahan tubuh, iregulasi sistem endokrin, kegemukan dan mengantuk.
Sedangkan untuk masalah kognitif, adalah anak jadi kehilangan konsentrasi, lambat, kurang waspada, kurang perhatian, gangguan pembelajaran hingga prestasi akademik yang menurun. Pada kemampuan geraknya, anak menjadi kurang cermat dan ceroboh.
“Terganggunya tidur si kecil otomatis akan mengganggu kualitas tidur orangtua, sehingga berpotensi menimbulkan keletihan, bahkan stress pada orangtua,” kata Rini menambahkan.
Tambahan
Mengetahui apakah anak anda mengalami gangguan tidur? Sebelumnya kita perlu mengetahui bahwa lamanya waktu tidur tergantung dari usia bayi atau anak anda. Seorang bayi yang baru lahir sampai kurang lebih usia 3 bulan akan memerlukan waktu untuk tidur hampir seharian (> 20 jam/hari). Anak-anak akan memerlukan waktu untuk tidur selama 8-14 jam tergantung dari usia anak tersebut. Tapi tentu saja hal ini berbeda-beda tergantung juga dari anak yang bersangkutan

Selasa, 18 Mei 2010

PENYAKIT KULIT BAYI


Categories: Kesehatan bayi
kulit_bayi_lembut
1.    Definisi
Penyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering terjadi dan bersifat relatif ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi dan anak.


2.    Epidemiologi
Penyakit kulit terdapat di seluruh dunia dan dapat menyerang baik laki-laki dan perempuan. Pada beberapa penyakit kulit seperti staphylococcal scalded skin syndrome, laki-laki lebih banyak terserang daripada wanita.


3.    Penyebab
Penyebab penyakit kulit, yaitu bakteri (kuman gram positif staphyllococcus, streptococcus β hemolyticus grup A), virus (Varicella Zoster Virus (VZV)), jamur (dematormikosis, kandidosis) dan infestasi oleh parasit.

Selain itu gangguan hormonal, gangguan pigmentasi, kelainan yang didasari alergi-imunologi dan tumor kulit, serta kelainan sistemik yang disertai gejala kulit dapat menyebabkan terjadinya penyakit kulit tersebut. Penyebabnya bisa juga karena higiene kulit bayi kurang terawat.

4.    Patofisiologi
Higiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh. Pada penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan pada penyakit kulit akibat infestasi parasit seperti sarcoptes scabiei yang hidup dirambut dan bertelur disana.

Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kelainan kulit yang timbul akibat dari garukan gatal akibat sensitisasai terhadap sekret dan ekskret sarcoptes kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dll. Gerukan dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.

Membacakan Buku Untuk Bayi

Di usia 6 bulan, pada umumnya bayi sudah bisa menikmati gambar-gambar menarik aneka warna. Inilah saat tepat untuk mulai memperkenalkannya pada buku. Menurut Jim Trelease, pengarang buku Read Aloud Handbook, orang tua sudah bisa mulai membacakan bukusejak bayi lahir. Selain memperkuat ikatan ibu-anak, rutin membacakan buku pada bayi, memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah:

* Memperkaya perbendaharaan kata.
* Meningkatkan kemampuan bicara.

* Merangsang memori dan daya imajinasi.
* Mengenalkan konsep angka, huruf, warna dan bentuk dengan cara menyenangkan.
* Memberi informasi mengenai lingkungan sekitar.

Ketika membacakan buku untuk anak Anda, sebaiknya lakukan hal sebagai berikut:

* Peluk bayi Anda sehingga dia merasa aman dan nyaman. 

* Ekspresif saat membacakannya. Tampilkan wajah dan suara riang bila ceritanya bahagia. Tirukan suara hewan yang sesuai dan berbeda-beda untuk masing-masing karakter. Misalnya suara kucing, meeoong... dengan begitu anak akan tahu kalau meoong itu suara kucing. Kadang anak menyebut kucing juga meong, karena dari suara yang didengarnya.

* Anda tak perlu kaku mengikuti teks buku. Anda bisa menambahkan ceritanya atau justru bertanya pada anak. Meski bayi belum bisa menjawab, apa yang Anda lakukan melatih anak untuk berani mengungkapkan pikirannya.

* Jangan hanya duduk dan terus membaca. Cobalah bernyanyi, mengayun-ayun atau aktivitas lain yang dapat menunjukkan bahwa membaca itu tidak membosankan. Ada ekspresi, misalnya dengan gerakan tangan, atau dengan bantuan boneka sehingga cerita yang dibaca menjadi lebih hidup.

* Jangan takut bayi bosan karena Anda membaca cerita yang sama terus-menerus. Bayi justru suka dan belajar banyak dari pengulangan. Tapi untuk anak yang sudah mulai bicara tentu akan merasa bosan. Gantilah buku cerita secara berkala. Anak akan lebih senang apabila buku yang dibaca adalah buku yang dulu dia pilih sendiri ketika membelinya.

* Ajak bayi menyentuh dan memegang buku tersebut. Tapi perlu diperhatikan, jangan sampai buku dirobek dan dimasukkan ke mulut. Pada usia tertentu bayi ada yang melalui tahap ini, pengennya semua benda yang ditemui ingin dimasukkan ke dalam mulut mungilnya.

Pilihlah buku cerita yang sesuai. Kalau Anda membacakan buku cerita untuk pengantar tidur, pilihlah cerita yang ringan, jangan cerita yang menyeramkan yang justru akan membuat anak ketakutan dan sulit tidur.

GEJALA DAN TINDAKAN PENGOBATAN

from : pakarbayi.com





Gejala-gejala Klinis
Adapun manifestasi klinisnya yaitu :


  1. Lepuh
  2. Gelembung yang berisi cairan
  3. Kemerahan  pada kulit
  4. Luka lecet
  5. Bintil padat atau bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya.
  6. Rasa nyeri sendi
  7. Mengigil
  8. Sakit kepala
  9. Muntah
  10. Demam
  11. Kelesuan
  12. Gatal
  13. Rasa terbakar
Pemeriksaan Fisik
  1. Pada inspeksi terlihat kemerahan pada kulit, gelembung berisi air, luka lecet, lepuh dan bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya.
  2. Pada palpasi ditemukan beberapa penderita suhu tubuhnya meningkat, terasa nyeri saat di tekan pada daerah yang terkena infeksi dan teraba infiltrat di sub kutan.
Pemeriksaan Diagnostik
  1. Pemeriksaan darah tepi.
  2. Dermatografisme putih. Penggoresan pada kulit normal akan menimbulkan tiga respon, yakni berturut-turut akan terlihat garis merah ditempat penggoresan selama 15 detik, warna merah disekitarnya selama beberapa detik, dan edema timbul setelah beberapa menit. Penggoresan pada pasien yang atopik akan bereaksi berlainan. Garis merah tidak disusul warna kemerahan, tetapi kepucatan selama 2 detik sampai 5 menit, sedangkan edema tidak timbul.
  3. Percobaan histamin. Jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi, eritema akan berkurang dibandingkan orang lain sebagai kontrol. Kalau obat tersebut disuntikkan parentral, tampak eritema yang bertambah pada kulit yang normal.
  4. Kultur dan tes resistensi dilakukan pada kasus-kasus kronis dan sukar sembuh. Hasil tes resistensi hanya bersifat menyokong, in vito tidak selalu sesuai dengan in vitro.
  5. Pemeriksaan langsung. Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan pewarna gram, terlihat gambar gram positif, sel ragi, blastospora atau hifa semu.
  6. Biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE.
Penatalaksanaan
Pada penatalaksaan umum faktor higiene bayi dan lingkungan harus diperhatikan.
  1. Menghindari faktor pencetus/ predisposisi
  2. Diberikan kompres terbuka.
  3. Sistemik
  4. Penisilin G prokain dan semisintetiknya
    • Penisilin G prokain 1,2 juta unit per hari i.m. dosis anak 10.000 unit/kgBB/hari.
    • Ampisilin 4 x 500 mg, 1 jam sebelum makan. Dosis anak 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
    • Amoksisilin 4 x 500 mg, dapat diberikan setelah makan. Dosis anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
    • Golongan β-laktam, contohnya oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, flukoksasilin. Dosis kloksasilin 3 x 250 mg per hari sebelum makan. Dosis flukloksasilin untuk anak-anak adalah 6,25-12,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
  5. Linkomisin dan klindamisin. Dosis linkomisin 3 x 500 mg sehari. Klindamisin 4 x 150 mg sehari per oral karena diabsorpsi lebih baik. Dosis linkomisin untuk anak-anak adalah 30-60mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis, sedangkan klindamisin 8-16 mg/kgBB/hari atau sampai 20 mg/kgBB/hari pada infeksi berat, dibagi dalam 3-4 dosis
  6. Eritromisin 4 x 500 mg sehari per oral. Efektivitasnya kurang dibandingkan linkomisin/klindamisin. Eritromisin cepat menyebabkan resistensi dan sering menimbulkan gangguan pada traktus gastrointestinal, antara lain sering memberikan rasa tidak enak di lambung. Dosis anak 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
  7. Sefalosforin misalnya sefadroksil 2 x 500 mg sehari per oral. Dosis untuk anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.
  8. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus.
  9. Antihistamin sebagai kompetitif histamin. Dapat digunakan golongan sedasi (klasik) maupun nonsedasi (AH baru).
Topikal
  1. Bentuk salep atau krim kombinasi basitrasin dan neomisin, kortikosteroid.
  2. Solusio mupirosin 5 %
  3. Garam fusidat 2 %
  4. Pada lesi yang eksudatif atau penuh krusta perlu diberikan kompres terbuka, contohnya larutan permanganas kalikulus 1/5000, larutan rivanol 1 % dan yodium povidon 7,5 % yang dilarutkan 10 kali. Yang terakhir ini lebih efektif, hanya pada sebagian kecil mengalami sensitisasi karena yodium. Rivanol mempunyai kekurangan karena mengiritasi kulit.
  5. Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.Nistatin berupa krim, salep dan emulsi.Amfoterisin B
  6. Grup azol antara lain :
    • Mikanazol 2% berupa krim atau bedak.
    • Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim.
    • Tiokonazol, bufanazol, isikonazol.
    • Siklopirokzolamin 1 % larutan, krim.
    • Antimikotik lain yang berspektrum luas.
  7. Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efektif. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan iritasi.Emulsi benzil-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering menimbulkan iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.
  8. Krotamiton 10% dalam krim atau losio mempunyai efek sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut dan uretra. Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dibersihkan selama 24 jam pemakaian terakhir.
  9. Krim permetin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasi S. Scabiei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia.
Pencegahan
Cara mencegah penyakit kulit ini yaitu cukup dengan menjaga higiene kulit misalnya memandikan secara teratur, yaitu dua kali sehari, rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut seperti bahan katun yang gampang menyerap keringat, mencegah kontak dengan penderita serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.
Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar.

TIPS-TIPS PERAWATAN BAYI


from : pakarbayi.com
Categories: Kesehatan bayi
tips_merawat_bayi
Bayi adalah mahluk yang lemah dan sensitif yang memerlukan perawatan khusus secara menyeluruh. Merawat bayi tak cukup hanya dengan perawatan rutin dan reguler, tapi juga harus penuh kasih sayangkarena akan memberikan rasa nyaman dan amankepada bayi.

Saat ini banyak sekali ibu-ibu yang tak lagi bisa merawat bayinya sendiri karena dituntut oleh pekerjaannya sehingga mereka harus menyewa baby sitter. Pilihlah baby sitter yang lemah lembut dan penyabar namun tangkas merawat bayi anda. Bila mungkin carilah baby sitter atas rekomendasi kolega yang anda kenal, karena saat ini banyak sekali sindikat penjualan bayi atau penculikan bayi.
Selain itu, dengan memilih baby sitter yang terpercaya, anda tak perlu lagi selalu was-was jika harus meninggalkan si kecil untuk bekerja.Yang penting dalam merawat bayi, adalah memperhatikan bayi baik makanan, minuman, kebersihan dirinya dan pakaian serta memperhatikan segi psikologis dan emosional bayi. Walaupun belum bisa bicara, namun bayi juga dapat merasakan stres yang menyebabkan bayi selalu rewel.
Buaian dan belaian kasih sayang anda adalah hal yang penting yang dapat menenangkan bayi. Bila bayi telah cukup umur, sesekali ajaklah bayi berjalan-jalan di tempat yang ramai untuk memperkenalkannya kepada dunia luar. Jangan hanya mengurung bayi di dalam rumah terus menerus karena dapat menyebabkan bayi takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Kenalkan pula kepada tetangga atau kolega anda, sekaligus anda juga bisa memamerkan buah hati anda yang lucu.
Memfasilitasi bayi dengan mainan yang cukup juga dapat mengurangi tingkat stresnya. Berikan ruang bermain yang cukup baik di dalam tempat tidurnya atau di kamar tidur. Bila mungkin sediakan ruang bermain yang cukup luas tanpa ada benda-benda tajam di dalamnya.
Berikan batas untuk menghindarkan bayi anda terjatuh. Untuk sementara jauhkan berbagai macam koleksi barang pecah belah anda, atau bila mungkin jauhkan ruang bermain bayi dari tempat anda menyimpan koleksi pecah belah anda.
Selain itu, perhatikan pula kebersihan baik kebersihan bayi dan pakaian juga lingkungan tempat tinggal anda. Jauhkan bayi anda dari binatang-bintang peliharaan untuk menghindarkan dari penyakit takso yang menular karena virus dari binatang peliharaan. Bila bayi anda punya kakak yang umurnya tak berbeda jauh dari bayi, minta kakak si bayi turut menjaga adiknya. Hubungan kakak-adik yang harmonis yang dibina sejak kecil dapat terbawa hingga dewasa nanti dan mereka akan menjadi saudara yang akur.
Bayi yang sehat akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan itu semua tergantung dari cara anda merawat dan memperhatikan perkembangan buah hati anda. Pantaulah perkembangan anak anda dari semua segi baik fisik dan emosional serta perkembangan otaknya. Pahami bayi anda sebagai seorang individu dan jangan biarkan dia mengalami stres.
Anda boleh memanjakan bayi anda tapi anda juga harus memberikan batasan-batasan tegas dan memberikan larangan bila bayi anda melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya. Perbanyak juga informasi mengenai bayi yang bisa anda dapatkan dari berbagai sumber.